NETWORK PLANNING
NETWORK PLANNING adalah salah satu dari beberapa teknik manajemen dan bila semua teknik-teknik tersebut dikumpulkan merupakan kesatuan yang disebut “operation teknique research” (OTR). Variant-variant lain dari OTR antara lain:
a. Linear Programing
b. Non linear Programing
c. Dynamic programing
d. Network Planning, montercarlo Theory. Dll
Selain dari pada itu NETWORK PLANNING terdiri dari berbagai pengertian dan kegunaan dari masing-masing seperti:
- CMD = chart method diagram
- NMT = network management technique
- PEP = Program Evaluation Procedure
- CPA = Critical Path Analysis
- CPM = Critical Path Method
- PERT = Program Evaluation & Review Tekchnique
Penggunaan nama-nama ini tergantung bidang mana akan digunakan, umumnya yang sering dipakai adalah CPM pada bidang konstruksi sedang dan PERT banyak digunakan dibidang research dan design.
HISTORY ILMU JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)
- Perkembangan ilmu jaringan kerja (NETWORK PLANNING) yang begitu pesat yang pada awalnya dilakukan oleh militer Amerika Serikat (US Navy). Setelah dikembangkan pada program komputer yaitu Microsoft Project. Adapun sejarah perkembangan jaringan kerja ini yaitu antara lain:
· Pada tahun 1957 US Navy merencanakan peluru kendali jenis Polaris. Problemnya cukup rumit maka dibentuklah Biro Konsultan untuk memecahkan problema tersebut.
· 1958 perusahaan kimia DU Pont Co, USA dalam merencanakan kesulitan dan proses fabrikasi menemukan CPM yang bentuknya hampir sama dengan PERT.
· Perkembangan di Indonesia yaitu 1969 dimana dasar-dasar NETWORK PLANNING yang semula dipakai dilingkungan PUTL mulai masuk dibidang ekonomi, khusunya dibidang pengawasan.
Referensi :
http://patpwk.blogspot.com/2009/04/perencanaan-jaringan-kerja-network.html
MANFAAT JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)
A. NETWORK PLANNING khususnya untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya sekali saja. Untuk setiap proyek harus dibuat NETWORK PLANNING baru, disini harus dibedakan Tatalaksana Proyek dengan Tatalaksana Produksi.
· Tatalaksana Projek menyelesaikan hal-hal khusus dan hanya sekali dilakukan
· Tatalaksana Produksi menyelesaikan hal-hal umum yang berulang-ulang / rutin.
B. Keuntungan NETWORK PLANNING pada tatalaksana Projek, antara lain:
· Merencanakan dan mengawasi proyek secara logis
· Memikirkan secara menyeluruh dan mendetail dari proyek
· Mengomunikasikan rencana waktu (scheduling dan alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek dengan alokasi dana)
· Mengawasi proyek secara efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (critical path) saja yang perlu konsentrasi pengawasan secara ketat.
C. Analisis NETWORK PLANNING akan membantu:
· Time Sheduling urutan pekerjaan yang efisien.
· Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya.
· Rescheduling bila ada kelambatan pekerjaan
· Membuka probabilitas terhadap penyelesaian proyek
· Merencanakan proyek yang kompleks.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)
a. Urutan pekerjaan yang logis
b. Perkerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan lebih dahulu sebelum pekerjaan yang dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian berikutnya
c. Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan
d. Biasanya memakai waktu rata-rata berdasar pengalaman
e. Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan
f. Sumber-sumber : tenaga, equipment, dan material.
Referensi:
http://patpwk.blogspot.com/2009/04/perencanaan-jaringan-kerja-network.html
1. Sejarah dan Pengertian Network Planning
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan “bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”. Network planning merupakan sub sistem informasinya.
Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan pengurutan kegitan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
Adanya network ini menjadikan sistem manajemen dapat menyusun perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Di samping itu network juga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan yang cukup baik untuk menyelesaikan proyek tersebut. Diagram network merupakan kerangka penyelesaian proyek secara keseluruhan, ataupun masing-masing pekerjaan yang menjadi bagian daripada penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Pada prinsipnya network dipergunakan untuk perencaan penyelesaian berbagai macam pekerjaan terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit pekerjaan yang semakin sulit dan rumit.
Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya “Dasar-Dasar Network Planning” adalah sebagai berikut:
“Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network”. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi.
Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah:
“Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek”. Adapun definisi proyek itu sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tubagus Haedar Ali (1995: 38) yaitu:
“Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang bersangkutan.
2. Manfaat Network Planning
Network planning merupakan teknik perencanaan yang dapat mengevaluasi interaksi antara kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat dirasakan dari pemakaian analisis network adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis (critical path) dalam hal ini adalah jalur elemen yaitu kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh sebelum terjadinya sehingga dapat diambil tindakan yang presentatif.
c. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan sumber daya dan memperhatikan efek terhadap waktu selesainya proyek.
d. Sebagai alat komunikatif yang efektif.
e. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebih ekenomis dipandang dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumber daya yang optimum.
f. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil yang dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan rencana.
3. Bentuk Network Planning
Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan interelasi dari berbagai aktivitas. Network juga sering disebut diagram panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan perhitungan waktu telah dibubuhkan pada network maka ini dapat dipakai sebagai jadwal proyek (project schedulle). Untuk membentuk gambar dari rencana network tersebut perlu digunakan simbol-simbol, antar lain:
Arrow / anak panah yang menyatakan aktivitas / kegiatan yaitu suatu kegiatan atau pekerjaan dimana penyelesaiannya membutuhkan durasi (jangka waktu tertentu) dan resources (tenaga, alat, material dan biaya). Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan, dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.
.
Node / event, yang merupakan lingkaran bulat yang artinya saat peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari permulaan dan akhir kegiatan.
.
Dummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan kegiatan semu yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan durasi dan resources.
.
Double arrow / dobel anak panah yang menunjukkan kegiatan di lintasan kritis (critical path).
.
Contoh penggunaan simbol tersebut adalah sebagai berikut:
Kegiatan A harus dilaksanakan sebelum kegiatan B demikian pula sebelum menyelesaikan kegiatan 3 maka kegiatan 1 dan 2 harus diselesaikan.
.
Awal dari seluruh kegiatan adalah kegiatan 1 dan untuk menyelesaikan seluruh proyek maka setelah kegiatan 1 ada 3 kegiatan yang harus diselesaikan yaitu menyelesaikan kegiatan 2, 3 dan 4 kemudian melaksanakan kegiatan 5 dan 6.
.
Kegiatan A harus selesai sebelum kegiatan C, kegiatan B harus selesai sebelum kegiatan D Kegiatan C dan D harus selesai sebelum kegiatan F dimulai, tetapi kegiatan E sudah dapat dimulai walaupun hanya kegiatan D saja yang selesai dan seterusnya.
.
Kegiatan B harus diselesaikan dalam jangka waktu yang pendek / kritis sedangkan kegiatan A, C, dan D harus Diselesaikan dengan adanya kelonggaran waktu untuk terlambat (float).
Referensi : http://www.duniakontraktor.com/network-planning/.html
Referensi : http://www.duniakontraktor.com/network-planning/.html